28 Nov 2012

Menghayal, lagi-lagi.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Gedungnya terbuat dari kayu.
Kaca jendelanya menghadap pepohonan.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Ditemani secangkir kopi, yang tidak terlalu pahit.
Suara gerimis bersahutan diatas atap.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Sendirian bergelung dibalik selimut.
Sambil mendengarkan musik berirama senja.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Biarlah lantainya berserakan kertas sketsa.
Dan remahan penghapus.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Yang di sudut ruangannya ada koper-koper cokelat.
Yang terbuka bekas aku pergi, yang tertutup menunggu untuk pergi bersamaku.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Ada meja bundar di depan sofa, diatasnya ada setangkai bunga.
Warnanya oranye.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Tempat aku menikmati dengusan seekor german shepherd.
Sembari memandangi paspor dengan ratusan stempel imigrasi berbagi negara.

Kadang, terbayang di benakku sebuah tempat yang damai.
Dan mendengar ketukan dari luar.
Mungkin ada kamu, dibawah gerimis.
Yang ketika kubukakan pintu,
kamu akan berkata,
"Ayo kita berangkat ke Praha."

*

Saya ingin berpetualang ke dan di luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar